Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2017 di Hotel Abadi Suite Tower Kota Jambi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk finalisasi pembentukan tim kelompok kerja (Pokja) dan penyusunan perencanaan kerja sebagai implementasi setelah ditandatanganinya Nota Kesepahaman Antara Balai Besar TNKS dengan Kepolisian Daerah Sumatera Selatan, Kepolisian Daerah Sumatera Barat, Kepolisian Daerah Jambi dan Kepolisian Daerah Bengkulu, yang menggunakan sumber dana proyek lain.
Pada bagian akhir acara tersebut dilakukan penandatanganan bersama oleh perwakilan peserta rapat sebanyak 12 orang dan sekaligus menjadi anggota Pokja Pengamanan dan Perlindungan Kawasan TNKS. Menurut Ir. M. Arief Toengkagie selaku kepala balai besar TNKS, pengamanan kawasan taman nasional sebagai habitat satwa liar, penegakan hukum kasus kejahatan tumbuhan dan satwa liar dilindungi, pelestarian biodiversity khususnya harimau sumatera di dalam dan sekitar kawasan TNKS dapat dilakukan dengan memperkuat hubungan kemitraan dengan multi stakeholder.
Aktivitas ini dilaksanakan berdasarkan Nota Kesepahaman Antara Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat Dengan Kepolisian Daerah Sumatera Selatan, Kepolisian Daerah Sumatera Barat, Kepolisian Daerah Jambi dan Kepolisian Daerah Bengkulu tentang Penguatan Fungsi Kawasan Berupa Pengamanan dan Perlindungan Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat dan sekitarnya, yang ditandatangani pada hari Selasa tanggal 14 Maret 2017 di Jakarta.
Nota kesepahaman ini kemudian telah ditindaklanjuti dengan pembahasan tim kelompok kerja (pokja) dan perencanaan kerja di tingkat bidang wilayah Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat dengan Kepolisian Resort di Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, dengan Kepolisian Resort di Provinsi Jambi, serta dengan Kepolisian Resort di Provinsi Sumatera Barat, yang masing-masing telah terlaksana pada tanggal 15, 17 dan 19 Mei 2017 di Bengkulu, Sarolangun dan Padang. Kegiatan tersebut dilaksanakan menggunakan sumber dana dari proyek lain.
Proyek Transforming Effectiveness of Biodiversity Conservation in Sumatera Priority Landscape diantaranya bertujuan untuk mendukung upaya konservasi keanekaragaman hayati di lanskap TNKS. Melalui kegiatan fasilitasi ini diharapkan kasus perburuan dan perdagangan harimau sumatera di Taman Nasional Kerinci Seblat dan sekitarnya dapat ditekan, sehingga populasi harimau dapat terjaga bahkan mengalami peningkatan jumlah. Selain itu, jumlah kasus kejahatan TSL yang diproses hingga pengadilan diharapkan meningkat.
Hasil yang dicapai dalam pertemuan ini adalah sebagai berikut: Terbentuknya tim Pokja sebagai wadah untuk membangun komunikasi, koordinasi dan sinergitas antar BBTNKS dengan 4 Polda dalam pelaksanaan Program kerja Pengamanan dan Perlindungan Kawasasn TNKS serta tersusunnya rencana pelaksanaan program kerja bersama.
Program kerja tersebut berupa: pertukaran database Tipihut (Tindak Pidana Kehutanan) dan pertukaran Informasi hasil pelaksanaan patroli di masing-masing instansi yang berkaitan dengan Pengamanan dan Perlindungan Kawasan TNKS.
Peningkatan kemampuan sumber daya manusia melalui pelatihan GIS bagi personil kepolisian; pelatihan investigasi dan penanganan perkara Tipihut bagi Polhut; pelatihan Dalkarhut; pelatihan/pengenalan mengenai peredaran/perdagangan illegal TSL dan bagian- bagiannya bagi kepolisian; pelatihan/pengenalan TNKS kepada Babinkamtibmas yang ada di sekitar kawasan TNKS.
Pengamanan dan Perlindungan kawasan melalui Kegiatan Pre-emtif dan Preventif, yaitu Patroli pengamanan hutan; patroli pencegahan Karhutla; pembuatan papan informasi dan papan larangan; membantu BBTNKS dalam mengungkap perburan dan peredaran TSL; penanganan konflik satwa liar dan manusia; pembinaan kemitraan pengamanan hutan.
Pelaksanaan sosialisasi mengenai pengelolaan TNKS; peraturan perundang-undangan terkait; penanganan konflik satwa liar; dan pencegahan Karhutla oleh BBTNKS; serta sosialisasi kesadaran hukum yang diselenggarakan oleh kepolisian.
@SumatranTigerID